hi ! setelah beberapa lama ini vacum nggak publish postingan disini rasanya tuuuuh...... postingan kali ini emang nggak penting, hanya sekedar postingan yang akan kalian anggap sebagai spam mungkin? tapi sebenarnya postingan ini untuk menyapa kalian disini :3 hahahha! tuhkan nggak penting..
haaah! sebenarnya malam ini, aku mau curhat tapi gatau mau curhat ke siapa ? akhirnya aku buka deh blogku yang sudah lapuk dan berjamur ini.
hmmm, nggak tau kenapa malam ini rasanya aku galau gundah gulana, enggak tau kenapa T.T tapi yang jelas waktu aku lihat last seen WA nya jam 5 pagi tadi sedangkan aku chat dia jam 8 malam kemarin. ooohhh!!! kamu tau nggak sih sakitnya chat yang dinaggurin gitu itu, PERIH RASANYA BOS! tuhkan aku bilang apa nggak pentingkaaaaaaaann !
padahal kemarinnya dia manis banget gitu sifatya. duhkan! betek kalau inget! aahhhh, kok bisa se dia bikin aku kayak gini T.T sedih bos ! sadar o aaa, balesen chatku jangan dianggurin
Anak Sekolahan
This blog contain about student's story. like love, best friend, lesson etc. from elementary school, junior high school until senior high school. This blog just share experience, information and little story. and I'm sorry if in this blog have many mistake because I still learning use blog. enjoy it with this blog :)
Jumat, 22 Agustus 2014
Senin, 30 September 2013
ANEKDOT HUKUM PERADILAN
ANEKDOT HUKUM
PERADILAN
KPP :
Yang Mulia Hakim, saya tidak terima keluarga saya kehilangan pedati beserta
kuda dan dagangan di dalamnya karena jembatan yang
dilalui roboh. Pembuat jembatan itu harus dihukum.
Hakim :
baiklah akan saya segera proses! Pengawal…..pengawal!!!
Pengawal 1 :
iya, Yang Mulia dengan penuh rasa hormat, ada keperluan apa Yang Mulia
memanggil hamba?
(Pengawal 2 menyusul datang)
Hakim :
ngapain itu terlambat?
Pengawal 2 :
maaf Yang Mulia tadi saya ketiduran.
Hakim :
tidur aja kerjaanmu. Cepat kalian panggilkan pembuat jembatan!!
Pengawal 1+2 : siap
Yang Mulia!!
(berjalan berlawan arah lalu
tubrukan)
Pengawal 1 :
siap Yang Mulia ini pembuat jembatan.
KPP :
gara-gara kamu pedati beserta kuda dan barang dagangan saya hanyut.
PJ :
gara-gara saya? maaf, apa maksud pembicaraan Anda?
KPP :
iya, gara-gara kamu keluarga saya mengalami rugi besar.
Hakim :
sudah-sudah, diam! Jangan berbuat gaduh di sini!
PJ :
Yang Mulia, sebenarnya apa kesalahan hamba, sehingga hamba dipanggil kemari?
Hakim : kesalahanmu sangat besar jembatan
yang kamu bangun tidak kuat dan kokok sehingga menyebabkan jembatan itu roboh
dan menyebabkan korban dan kerugian cukup besar.
PJ :
saya? kenapa semua kesalahan tertuju kepada saya saja. Padahal kalau kita pikir
panjang kesalahan ini bukan
sepenuhnya milik saya. bagaimana dengan tukang kayu? Dia yang membawa kayu untuk
membuat jembatan dan ternyata kayu yang dia bawa itu jelek dan rapuh sehingga menyebabkan
seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya.
Hakim :
ya..ya..ya.. benar juga apa yang kamu katakan. Si tukang kayu yang bersalah.
Hai
pengawal, bawa si tukang kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pengawal 1+2 : siap
Yang Mulia!
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
Pengawal 1 :
Yang Mulia ini Si tukang kayu.
TK :
Yang Mulia apa kesalahan saya, mengapa hamba dipanggil kemari?
Hakim :
kesalahanmu sangat besar . kayu yang kamu bawa sangat jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang kehilangan barang dagangan dan
pedati beserta kudanya. Maka
kamu harus dihukum dang mengganti seluruh kerugian si tukang pedati ini!
TK :
maafkan hamba yang mulia, jika memang itu permasalahannya jangan salahkan hamba. Salahkan saja Penjual
kayu yang menjual kayu yang rapuh dan jelek.
Hakim :
yaa… benar juga apa yang dikatakan Tukang Kayu ini. Kalau si penjual menjual
kayu yang bagus maka jembatan itu
tidak akan roboh. Jadi dalang dari permasalah ini ada si penjual kayu.
Yayaya… pengawal kemari!
Pengawal 2 :
ada apa Yang Mulia?
Hakim :
cepat bawa Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
Pengawal : siap Yang Mulia!
Pengawal 1 :
Yang Mulia yang terhormat, ini si penjual kayu!
TK :
ah, jadi gara-gara kamu penjual kayu, saya dipanggil ke pengadilan.
PJ :
iya, gara-gara kamu ini saya harus datang ke sini. Padahal saya ada seminar membangun jembatan yang kuat dan
kokoh.
KPP :
memang kamu itu ya, saya jadi rugi besar. Pokoknya kamu harus ganti rugi semua kerugian saya mulai dari barang dagangan saya yang
hanyut sampai pedati dan kuda saya
yang hilang.
PK :
weehh, apa maksudnya ini? Yang Mulia dosa apa yang telah hamba perbuat sehingga
hamba harus datang kemari dan dihadapkan dengan permasalah macam ini.
Hakim :
tenang-tenang. Semuanya mohon tenang saudara-saudara. Begini penjual kayu, kesalahanmu amat sangatlah
besar. Kamu telah menjual kayu yang jelek dan rapuh kepada si Tukang kayu sehingga
menyebabkan jembatan yang dibangun tidak kuat dan kokoh dan menyebabkan seseorang
kehilangan barang dagangan dan kuda beserta pedatinya.
PK :
oh, baiklah jika itu permasalahannya. Jangan salahkan saya. salahkan saja
pembantu saya
yang meyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang member kayu yang jelek
kepada si tukang kayu itu.
Hakim : pengawal cepat bawa pembantu penjual kayu
kehadapanku!
Pengawal : siap yang mulia
Pengawal 2 :
Yang Mulia ini pembantu si penjual kayu
TK :
ya ini yang salah! Yang membuat kita harus datang kemari.
PK :
betul itu. kamu ini menyita waktu kami saja
KPP :
iya, kamu itu merepotkan saja. Parasit! Jadi beban orang lain saja
Pembantu1 : yang
mulia yang saya hormati, apa kesalahan saya sehingga saya dipanggil kemari dan disalahkan banyak orang?
Hakim :
kesalahanmu benar-benar fatal, kamu telah menyediahkan kayu yang jelek dan
rapuh kepada si Tukang Kayu. Dan si
tukang kayu memberikan kayumu yang jelek itu kepada Pembuat jembatan. Sehingga kayumu
yang rapuh dan jelek itu digunakan membuat jembatan
dan sekarang jembatan yang dibangun itu roboh dan mengakibat seseorang kehilangan
barang dagangnya dan pedati beserta kudanya.
Pembantu1 :
baa..ba.. aikklaah yang mulia, jika itu semua adalah kesalahan saya. saya relah
dihukum
Hakim :
pengawaaaaaaaaaaaalllllllllll……. Masukkan si pembantu ini ke penjara dan sita
semua uangnya untuk mengganti kerugian
Pengawal : siap Yang mulia…
Hakim :
hai pengawal, apakah hukuman sudah dilakasanakan?
Pengawal2 :
maaf Yang Mulia hukuman belum kami laksanakan sulit sekali untuk melaksanakan.
Hakim :
mengapa sulit? Bukankah kalian sudah sering melakukannya?
Pengawal1 :
sulit seekali yang mulia pembantu ini tidak punya uang, badannya juga terlalu
tinggi dan
gemuk. Sehingga penjara ini tidak cukup untuknya.
Hakim :
Haash, bego sekali kalian! Cari pembantu yang kurus dan punya uang!
Pengawal : ba..baa..ikk yang mulia
Pegawal :
Yang Mulia kami sudah bawakan pembantu yang kurus dan memiliki uang
Pembantu2 : maaf
yang mulia yang saya hormati, saya tidak mengerti atas dasar apa saya dipanggil
kemari. Seingat saya,saya tidak melakukan kesalahan
apapun.
Hakim :
kesalahan kamu adalah kuruuuuus dan punyaaa uaaannnnnnnnggggggggggg!
Pembantu2 : tapi
Yang Mulia,
Hakim :
Ah sudahlah,pengawal bawa pembantu ini ke dalam penjara dan semua uangnya!
Pengawal :
baik Yang Mulia
Hakim :
saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, apakah hukuman untuk pembantu yang kurus dan
punya uang ini adil?
Masyarakat :
Aaaadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiillllllllllllll
ANEKDOT HUKUM PERADILAN
ANEKDOT HUKUM
PERADILAN
KPP :
Yang Mulia Hakim, saya tidak terima keluarga saya kehilangan pedati beserta
kuda dan dagangan di dalamnya karena jembatan yang
dilalui roboh. Pembuat jembatan itu harus dihukum.
Hakim :
baiklah akan saya segera proses! Pengawal…..pengawal!!!
Pengawal 1 :
iya, Yang Mulia dengan penuh rasa hormat, ada keperluan apa Yang Mulia
memanggil hamba?
(Pengawal 2 menyusul datang)
Hakim :
ngapain itu terlambat?
Pengawal 2 :
maaf Yang Mulia tadi saya ketiduran.
Hakim :
tidur aja kerjaanmu. Cepat kalian panggilkan pembuat jembatan!!
Pengawal 1+2 : siap
Yang Mulia!!
(berjalan berlawan arah lalu
tubrukan)
Pengawal 1 :
siap Yang Mulia ini pembuat jembatan.
KPP :
gara-gara kamu pedati beserta kuda dan barang dagangan saya hanyut.
PJ :
gara-gara saya? maaf, apa maksud pembicaraan Anda?
KPP :
iya, gara-gara kamu keluarga saya mengalami rugi besar.
Hakim :
sudah-sudah, diam! Jangan berbuat gaduh di sini!
PJ :
Yang Mulia, sebenarnya apa kesalahan hamba, sehingga hamba dipanggil kemari?
Hakim : kesalahanmu sangat besar jembatan
yang kamu bangun tidak kuat dan kokok sehingga menyebabkan jembatan itu roboh
dan menyebabkan korban dan kerugian cukup besar.
PJ :
saya? kenapa semua kesalahan tertuju kepada saya saja. Padahal kalau kita pikir
panjang kesalahan ini bukan
sepenuhnya milik saya. bagaimana dengan tukang kayu? Dia yang membawa kayu untuk
membuat jembatan dan ternyata kayu yang dia bawa itu jelek dan rapuh sehingga menyebabkan
seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya.
Hakim :
ya..ya..ya.. benar juga apa yang kamu katakan. Si tukang kayu yang bersalah.
Hai
pengawal, bawa si tukang kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pengawal 1+2 : siap
Yang Mulia!
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
Pengawal 1 :
Yang Mulia ini Si tukang kayu.
TK :
Yang Mulia apa kesalahan saya, mengapa hamba dipanggil kemari?
Hakim :
kesalahanmu sangat besar . kayu yang kamu bawa sangat jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang kehilangan barang dagangan dan
pedati beserta kudanya. Maka
kamu harus dihukum dang mengganti seluruh kerugian si tukang pedati ini!
TK :
maafkan hamba yang mulia, jika memang itu permasalahannya jangan salahkan hamba. Salahkan saja Penjual
kayu yang menjual kayu yang rapuh dan jelek.
Hakim :
yaa… benar juga apa yang dikatakan Tukang Kayu ini. Kalau si penjual menjual
kayu yang bagus maka jembatan itu
tidak akan roboh. Jadi dalang dari permasalah ini ada si penjual kayu.
Yayaya… pengawal kemari!
Pengawal 2 :
ada apa Yang Mulia?
Hakim :
cepat bawa Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
Pengawal : siap Yang Mulia!
Pengawal 1 :
Yang Mulia yang terhormat, ini si penjual kayu!
TK :
ah, jadi gara-gara kamu penjual kayu, saya dipanggil ke pengadilan.
PJ :
iya, gara-gara kamu ini saya harus datang ke sini. Padahal saya ada seminar membangun jembatan yang kuat dan
kokoh.
KPP :
memang kamu itu ya, saya jadi rugi besar. Pokoknya kamu harus ganti rugi semua kerugian saya mulai dari barang dagangan saya yang
hanyut sampai pedati dan kuda saya
yang hilang.
PK :
weehh, apa maksudnya ini? Yang Mulia dosa apa yang telah hamba perbuat sehingga
hamba harus datang kemari dan dihadapkan dengan permasalah macam ini.
Hakim :
tenang-tenang. Semuanya mohon tenang saudara-saudara. Begini penjual kayu, kesalahanmu amat sangatlah
besar. Kamu telah menjual kayu yang jelek dan rapuh kepada si Tukang kayu sehingga
menyebabkan jembatan yang dibangun tidak kuat dan kokoh dan menyebabkan seseorang
kehilangan barang dagangan dan kuda beserta pedatinya.
PK :
oh, baiklah jika itu permasalahannya. Jangan salahkan saya. salahkan saja
pembantu saya
yang meyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang member kayu yang jelek
kepada si tukang kayu itu.
Hakim : pengawal cepat bawa pembantu penjual kayu
kehadapanku!
Pengawal : siap yang mulia
Pengawal 2 :
Yang Mulia ini pembantu si penjual kayu
TK :
ya ini yang salah! Yang membuat kita harus datang kemari.
PK :
betul itu. kamu ini menyita waktu kami saja
KPP :
iya, kamu itu merepotkan saja. Parasit! Jadi beban orang lain saja
Pembantu1 : yang
mulia yang saya hormati, apa kesalahan saya sehingga saya dipanggil kemari dan disalahkan banyak orang?
Hakim :
kesalahanmu benar-benar fatal, kamu telah menyediahkan kayu yang jelek dan
rapuh kepada si Tukang Kayu. Dan si
tukang kayu memberikan kayumu yang jelek itu kepada Pembuat jembatan. Sehingga kayumu
yang rapuh dan jelek itu digunakan membuat jembatan
dan sekarang jembatan yang dibangun itu roboh dan mengakibat seseorang kehilangan
barang dagangnya dan pedati beserta kudanya.
Pembantu1 :
baa..ba.. aikklaah yang mulia, jika itu semua adalah kesalahan saya. saya relah
dihukum
Hakim :
pengawaaaaaaaaaaaalllllllllll……. Masukkan si pembantu ini ke penjara dan sita
semua uangnya untuk mengganti kerugian
Pengawal : siap Yang mulia…
Hakim :
hai pengawal, apakah hukuman sudah dilakasanakan?
Pengawal2 :
maaf Yang Mulia hukuman belum kami laksanakan sulit sekali untuk melaksanakan.
Hakim :
mengapa sulit? Bukankah kalian sudah sering melakukannya?
Pengawal1 :
sulit seekali yang mulia pembantu ini tidak punya uang, badannya juga terlalu
tinggi dan
gemuk. Sehingga penjara ini tidak cukup untuknya.
Hakim :
Haash, bego sekali kalian! Cari pembantu yang kurus dan punya uang!
Pengawal : ba..baa..ikk yang mulia
Pegawal :
Yang Mulia kami sudah bawakan pembantu yang kurus dan memiliki uang
Pembantu2 : maaf
yang mulia yang saya hormati, saya tidak mengerti atas dasar apa saya dipanggil
kemari. Seingat saya,saya tidak melakukan kesalahan
apapun.
Hakim :
kesalahan kamu adalah kuruuuuus dan punyaaa uaaannnnnnnnggggggggggg!
Pembantu2 : tapi
Yang Mulia,
Hakim :
Ah sudahlah,pengawal bawa pembantu ini ke dalam penjara dan semua uangnya!
Pengawal :
baik Yang Mulia
Hakim :
saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, apakah hukuman untuk pembantu yang kurus dan
punya uang ini adil?
Masyarakat :
Aaaadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiillllllllllllll
ANEKDOT HUKUM PERADILAN
ANEKDOT HUKUM
PERADILAN
KPP :
Yang Mulia Hakim, saya tidak terima keluarga saya kehilangan pedati beserta
kuda dan dagangan di dalamnya karena jembatan yang
dilalui roboh. Pembuat jembatan itu harus dihukum.
Hakim :
baiklah akan saya segera proses! Pengawal…..pengawal!!!
Pengawal 1 :
iya, Yang Mulia dengan penuh rasa hormat, ada keperluan apa Yang Mulia
memanggil hamba?
(Pengawal 2 menyusul datang)
Hakim :
ngapain itu terlambat?
Pengawal 2 :
maaf Yang Mulia tadi saya ketiduran.
Hakim :
tidur aja kerjaanmu. Cepat kalian panggilkan pembuat jembatan!!
Pengawal 1+2 : siap
Yang Mulia!!
(berjalan berlawan arah lalu
tubrukan)
Pengawal 1 :
siap Yang Mulia ini pembuat jembatan.
KPP :
gara-gara kamu pedati beserta kuda dan barang dagangan saya hanyut.
PJ :
gara-gara saya? maaf, apa maksud pembicaraan Anda?
KPP :
iya, gara-gara kamu keluarga saya mengalami rugi besar.
Hakim :
sudah-sudah, diam! Jangan berbuat gaduh di sini!
PJ :
Yang Mulia, sebenarnya apa kesalahan hamba, sehingga hamba dipanggil kemari?
Hakim : kesalahanmu sangat besar jembatan
yang kamu bangun tidak kuat dan kokok sehingga menyebabkan jembatan itu roboh
dan menyebabkan korban dan kerugian cukup besar.
PJ :
saya? kenapa semua kesalahan tertuju kepada saya saja. Padahal kalau kita pikir
panjang kesalahan ini bukan
sepenuhnya milik saya. bagaimana dengan tukang kayu? Dia yang membawa kayu untuk
membuat jembatan dan ternyata kayu yang dia bawa itu jelek dan rapuh sehingga menyebabkan
seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya.
Hakim :
ya..ya..ya.. benar juga apa yang kamu katakan. Si tukang kayu yang bersalah.
Hai
pengawal, bawa si tukang kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pengawal 1+2 : siap
Yang Mulia!
--------------------------------------------------
--------------------------------------------------
Pengawal 1 :
Yang Mulia ini Si tukang kayu.
TK :
Yang Mulia apa kesalahan saya, mengapa hamba dipanggil kemari?
Hakim :
kesalahanmu sangat besar . kayu yang kamu bawa sangat jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang kehilangan barang dagangan dan
pedati beserta kudanya. Maka
kamu harus dihukum dang mengganti seluruh kerugian si tukang pedati ini!
TK :
maafkan hamba yang mulia, jika memang itu permasalahannya jangan salahkan hamba. Salahkan saja Penjual
kayu yang menjual kayu yang rapuh dan jelek.
Hakim :
yaa… benar juga apa yang dikatakan Tukang Kayu ini. Kalau si penjual menjual
kayu yang bagus maka jembatan itu
tidak akan roboh. Jadi dalang dari permasalah ini ada si penjual kayu.
Yayaya… pengawal kemari!
Pengawal 2 :
ada apa Yang Mulia?
Hakim :
cepat bawa Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
Pengawal : siap Yang Mulia!
Pengawal 1 :
Yang Mulia yang terhormat, ini si penjual kayu!
TK :
ah, jadi gara-gara kamu penjual kayu, saya dipanggil ke pengadilan.
PJ :
iya, gara-gara kamu ini saya harus datang ke sini. Padahal saya ada seminar membangun jembatan yang kuat dan
kokoh.
KPP :
memang kamu itu ya, saya jadi rugi besar. Pokoknya kamu harus ganti rugi semua kerugian saya mulai dari barang dagangan saya yang
hanyut sampai pedati dan kuda saya
yang hilang.
PK :
weehh, apa maksudnya ini? Yang Mulia dosa apa yang telah hamba perbuat sehingga
hamba harus datang kemari dan dihadapkan dengan permasalah macam ini.
Hakim :
tenang-tenang. Semuanya mohon tenang saudara-saudara. Begini penjual kayu, kesalahanmu amat sangatlah
besar. Kamu telah menjual kayu yang jelek dan rapuh kepada si Tukang kayu sehingga
menyebabkan jembatan yang dibangun tidak kuat dan kokoh dan menyebabkan seseorang
kehilangan barang dagangan dan kuda beserta pedatinya.
PK :
oh, baiklah jika itu permasalahannya. Jangan salahkan saya. salahkan saja
pembantu saya
yang meyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang member kayu yang jelek
kepada si tukang kayu itu.
Hakim : pengawal cepat bawa pembantu penjual kayu
kehadapanku!
Pengawal : siap yang mulia
Pengawal 2 :
Yang Mulia ini pembantu si penjual kayu
TK :
ya ini yang salah! Yang membuat kita harus datang kemari.
PK :
betul itu. kamu ini menyita waktu kami saja
KPP :
iya, kamu itu merepotkan saja. Parasit! Jadi beban orang lain saja
Pembantu1 : yang
mulia yang saya hormati, apa kesalahan saya sehingga saya dipanggil kemari dan disalahkan banyak orang?
Hakim :
kesalahanmu benar-benar fatal, kamu telah menyediahkan kayu yang jelek dan
rapuh kepada si Tukang Kayu. Dan si
tukang kayu memberikan kayumu yang jelek itu kepada Pembuat jembatan. Sehingga kayumu
yang rapuh dan jelek itu digunakan membuat jembatan
dan sekarang jembatan yang dibangun itu roboh dan mengakibat seseorang kehilangan
barang dagangnya dan pedati beserta kudanya.
Pembantu1 :
baa..ba.. aikklaah yang mulia, jika itu semua adalah kesalahan saya. saya relah
dihukum
Hakim :
pengawaaaaaaaaaaaalllllllllll……. Masukkan si pembantu ini ke penjara dan sita
semua uangnya untuk mengganti kerugian
Pengawal : siap Yang mulia…
Hakim :
hai pengawal, apakah hukuman sudah dilakasanakan?
Pengawal2 :
maaf Yang Mulia hukuman belum kami laksanakan sulit sekali untuk melaksanakan.
Hakim :
mengapa sulit? Bukankah kalian sudah sering melakukannya?
Pengawal1 :
sulit seekali yang mulia pembantu ini tidak punya uang, badannya juga terlalu
tinggi dan
gemuk. Sehingga penjara ini tidak cukup untuknya.
Hakim :
Haash, bego sekali kalian! Cari pembantu yang kurus dan punya uang!
Pengawal : ba..baa..ikk yang mulia
Pegawal :
Yang Mulia kami sudah bawakan pembantu yang kurus dan memiliki uang
Pembantu2 : maaf
yang mulia yang saya hormati, saya tidak mengerti atas dasar apa saya dipanggil
kemari. Seingat saya,saya tidak melakukan kesalahan
apapun.
Hakim :
kesalahan kamu adalah kuruuuuus dan punyaaa uaaannnnnnnnggggggggggg!
Pembantu2 : tapi
Yang Mulia,
Hakim :
Ah sudahlah,pengawal bawa pembantu ini ke dalam penjara dan semua uangnya!
Pengawal :
baik Yang Mulia
Hakim :
saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, apakah hukuman untuk pembantu yang kurus dan
punya uang ini adil?
Masyarakat :
Aaaadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiillllllllllllll
Langganan:
Postingan (Atom)