Sabtu, 21 April 2012

Cinta diatas Kedustaan


Sudah tiga hari aku menjalan cinta dengan kekasih baruku. Putra namanya, senyum sangat tampak menawan mendebarkan hati. Dia tidak berkulit putih dan tampan. Namun, dia hitam manis dan menawan.
                Saat itu kelasku mendapati jam kosong. Sungguh,  bahagia rasanya. Aku dan teman-temanku duduk di tangga, kami saling cerita. Dan salah satu temanku bertanya, “kamu sek suka sama Ryan aa ?” deegg ! perasaanku diam seketika. Seakan waktu berhenti dan jantungku tak berdetak lagi. Dia memaksaku untuk menjawabnya.
                Aku menjawab pertanyaan temanku dengan suara lirih dan member isyarat bahwa aku memang masih sayang sama dia. “la, tapi kok kamu pacaran sama Putra?” temanku menyela semuanya. Gleek ! sekakmat yang ku rasakan kini. “kamu itu loo cocok sama Ryan, kalian kelihatan serasi !” Dyaaarr ! serasa badanku tak dapat berkutik apa pun. Aku diam sejenak. Dan aku ceritakan semua isi hatiku terhadap sahabatku.
                Tanpa terasa aku menangis. Ini air mata pertama kalinya aku menangis di sekolah. Aku terdiam dan tertunduk. Aku duduk di samping ruang kelasku. Ditemani beberapa sahabatku. Mereka mencoba menenangkan hatiku. Tapi, aku masih menangis disana.
                Dua orang sahabatku menemui Ryan. Dia menyeritakan tentang semua yang ku alami. Dan akhirnya Ryan pun berpikir dan termenung. Dan aku menangis. Dengan hasutan para sahabatku. Akhirnya aku berhenti menangis.
                Setengah jam kemudian Ryan berkata, “udah kamu sama Putra dulu aja. Kasihan Putra, jangan hianatin dia! Kamu jangan lupain aku, nanti kalau kamu rindu padaku. Datang padaku J” aku semakin menagis dengan perkataan Ryan. Aku tambah menangis lagi saat salah satu sahabatku menyanyikan lagi Lyla-sang mantan.
                Dan tak bertahan lama aku pacaran dengan Putra, hanya satu bulan setengah saja. Dan ternyata Putra bukan laki-laki baik baik. Sebelum dia putus denganku dia sudah balikan dengan mantannya. Mungkin ini semua karma untuk ku.
                Mungkin saat ini aku sedang terhipnotis dengan semua kata Ryan. Tapi mungkin katakatanya waktu itu hanaya sekedar perkataan untuk menenangkan hatiku saja.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar